Dok/kpa |
RADARINDONESIANEWS.COM, MAJALENGKA – Situasi terakhir desa Sukamulya malam ini, Polisi
sudah mendirikan tenda di wilayah pemukiman warga. Sementara itu warga
yang ketakutan berkumpul di balai desa karna khawatir akan ditangkap
kalau pulang ke rumah.
Sebanyak satu posko penjagaan warga dihancurkan polisi, satu gubuk
petani dibakar, dan 70 ha sawah yang baru ditanami padi rusak akiibat
terinjak-injak, 4 ha diantaranya mengalami rusak parah.
Sementara itu, hingga saat ini setidaknya enam orang warga atas nama
Zaenudin, Carsiman, Tarjo, Darni, Sunardi dan Junen (red: melarat info
sebelumnya). 16 orang warga terluka akibat terkena serpihan material gas
air mata.
Situasi di lokasi saat ini, para perempuan dan anak-anak mengalami ketakutan dan trauma berat akibat kejadian di atas.
Dewi Kartika, Sekjend KPA mengutuk keras atas apa yang telah
dilakukan oleh aparat terhadap warga desa Sukamulya yang mempertahankan
tanah mereka dari penggusuran.
Dewi juga meminta Kementrian ATR/BPN dan Pemprov Jawa Barat untuk
segera menghentikan penggusuran hingga terbentukanya dialog di antara
semua pihak. Ia juga meminta Polda Jawa Barat untuk segera mungkin
menarik pasukannya yang terlibat tindak kekerasan terhadap warga Desa
Sukamulya dalam proses penggusuran tersebut.
Pemerintah juga harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban, baik fisik maupun non-fisik yang dialami oleh warga Sukamulya. [kpa]
0 komentar:
Posting Komentar