RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
menegaskan, pihaknya ikut menjaga keamanan terkait aksi unjuk rasa yang
mengarah ke upaya makar. Gatot memastikan kesiapan prajurit mengadapi
kelompok yang berupaya menjatuhkan pemerintahan.
“Bila ada tindakan makar, itu bukan
tugas kepolisian saja. Itu urusan TNI juga. Saya juga sudah menyiapkan
para Pangkotama (Panglima Komando Utama) menyiapkan prajurit untuk
dilatih, disiapkan yang sehat,” kata Gatot dalam jumpa pers bersama
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).
Gatot mengatakan, TNI dan Polri
bekerjasama terkait dengan pengamanan kondisi nasional utamanya Ibukota.
Koordinasi juga dilakukan untuk menyiapkan antisipasi rencana aksi
damai 2 Desember yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)
MUI.
“Kerja sama intelijen TNI dan
Kepolisian untuk melihat, mencari, menemukan siapa pun yang mengajak
demo, baik sutradara dan aktor-aktornya. Diidentifikasi dan diyakinkan
betul, apabila ada perbuatan yang melanggar hukum, mereka yang
bertanggung jawab, yang mengajukan izin kepada kepolisian, mereka
bertanggung jawab. Kami akan mengikuti terus 24 jam,” tutur Gatot.
Gatot mengatakan, keamanan dan
kenyamanan warga harus diutamakan. Karenanya aksi-aksi unjuk rasa yang
mengganggu ketertiban dilarang dan akan ditindak tegas bila tetap
digelar.
“Kami perintahkan semua Pangkotama bertugas melindungi masyarakat. Apabila ada penjarahan, saya tanya pada Kapolri, masyarakat yang melihat (namun) membiarkan kena hukum. Apalagi aparat (bila membiarkan), sehingga jangan takut bertindak tegas,” imbuhnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga
menegaskan aksi 2 Desember punya tujuan terselubung. Aksi ini diduga
ingin berupaya menjatuhkan pemerintah. “Ada agenda-agenda gelap terkait yang lain dalam rangka untuk menjatuhkan pemerintah,” katanya.[tb]
0 komentar:
Posting Komentar