Said Iqbal (tengah).[Dok/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - KSPI bersama buruh Indonesia resmi mengumumkan akan melakukan "Mogok Nasional" pada 2 Desember 2016. Dengan demikian, rencana mogok nasional buruh yang semula pada 2 November 2016, diundur menjadi 2 Desember 2016.
Sedang aksi besar-besaran sebagai aksi pemanasan jelang mogok nasional berikutnya akan berlangsung di kota-kota besar lainnya, seperti Banten, Surabaya, Semarang, Batam, Medan, dsb.
Mogok Nasional yang jatuh pada 2 Desember ini adalah aksi tertib dan damai karena akan bersamaan dengan aksi Bela Islam jilid 3, dan akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa nasional dengan "stop produksi" di 20 Propinsi 250 kab/kota dengan melibatkan hampir satu juta buruh. Khusus buruh se-Jabodetabek dan Karawang, lebih dari 200 ribu buruh pada saat mogok nasional 2 Desember tersebut akan bergerak unjuk rasa di Istana dengan titik kumpul di bundaran HI. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 Propinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor Gubernur masing-masing.
Tiga isu yang akan disuarakan para buruh pada "mogok nasional 2 Desember" tersebut adalah:
Sedang aksi besar-besaran sebagai aksi pemanasan jelang mogok nasional berikutnya akan berlangsung di kota-kota besar lainnya, seperti Banten, Surabaya, Semarang, Batam, Medan, dsb.
Mogok Nasional yang jatuh pada 2 Desember ini adalah aksi tertib dan damai karena akan bersamaan dengan aksi Bela Islam jilid 3, dan akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa nasional dengan "stop produksi" di 20 Propinsi 250 kab/kota dengan melibatkan hampir satu juta buruh. Khusus buruh se-Jabodetabek dan Karawang, lebih dari 200 ribu buruh pada saat mogok nasional 2 Desember tersebut akan bergerak unjuk rasa di Istana dengan titik kumpul di bundaran HI. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 Propinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor Gubernur masing-masing.
Tiga isu yang akan disuarakan para buruh pada "mogok nasional 2 Desember" tersebut adalah:
1.Cabut PP 78/2015 - Tolak Upah Murah.
2. Naikan UMP/UMK 15% - 20%.
3. Penjarakan sekarang juga tersangka "Ahok" penista agama sebagaimana tersangka-tersangka sebelumnya demi tegaknya supremasi hukum.
"Isu ini sudah dari 2 bulan lalu diteriakan oleh buruh," ujar Said Iqbal, Presiden KSPI melalui keterangan singkatnya di Jakarta, Senin (21/11).
"Termasuk menolak penggusuran dan reklamasi yang merusak lingkungan hidup serta sarat aroma korupsi dan meminta KPK memeriksa Ahok atas dugaan korupsi di RS Sumber Waras, Lahan Cengkareng, reklamasi Teluk Jakarta." Ujar Iqbal.
Waktu pelaksanaan sengaja dibuat bersamaan, karena ada irisan isu dan kepentingan yang sama yaitu "Menegakkan supremasi hukum dan rasa keadilan", "Menolak upah murah, menolak penggusuran yang melaggar HAM dan menolak reklamasi yang merusak lingkungan"
"Di seluruh dunia, perjuangan serikat buruh adalah upah layak, HAM, lingkungan, dan tegaknya hukum (rechstat). Inilah esensi mogok nasional 2 Desember oleh buruh," tandasnya.[Nicholas]
0 komentar:
Posting Komentar