Said Iqbal, presiden KSPI.[Nicholas/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - GNPF MUI kembali melanjutkan aksi unjuk rasa terkait proses hukum. Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2 Desember. Aksi ini akan digelar di pelataran Monas. Selasa (29/11/2016)
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap agar aksi unjuk rasa selain Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tidak digelar pada 2 Desember 2016. Misalnya, kata Kapolri, rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok buruh pada hari yang sama.
“Kita harapkan aksi-aksi di luar itu ditunda setelah hari lain. Jangan sampai menganggu kesucian acara ini karena ini memang ibadah. Hal itu disampaikan Kapolri seusai bertemu dengan pihak GNPF MUI di Kantor MUI, Jakarta, Senin (28/11/2016).
“Termasuk ada rencana kegiatan aksi buruh, misalnya. Jangan sampai nanti di sini sedang berzikir, di sebelahnya teriak-teriak. Akan ganggu kesucian ibadah,“ tambah Kapolri.
Namun demikian, himbauan Kapolri tidak menggoyahkan sikap Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk tetap melakukan Mogok Nasional pada 2 Desember 2016. Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal, Mogok Nasional akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa di 20 Provinsi dan 250 Kabupaten/Kota.
“Buruh tetap akan melakukan unjuk rasa nasional pada tanggal 2 Desember. Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF MUI. Namun demikian, tidak kami pungkiri, bahwa ada irisan isu yang sama, yakni terkait dengan tuntutan penjarakan Ahok,” tegas lqbal.
Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, selain persoalan Ahok, persoalan utama aksi buruh adalah menyuarakan agar PP 78/2015 dicabut. Sebagaimana diketahui, saat ini KSPI sedang melakukan Judicial Review terhadap PP 78/2015 di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Iqbal, kurang lebih dari 200 ribu buruh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang akan berunjuk rasa di depan lstana dengan titik kumpul di depan Balaikota DKl Jakarta.
Berbeda dengan GNPF MUI yang akan melakukan aksi hanya sampai usai shalat Jum’at, buruh menegaskan akan melakukan aksi hingga sore hari. “Kami akan aksi hingga sore hari,“ pungkas lqbal.
KSPI juga berharap kepada seluruh rakyat Indonesia agar jangan sampai aksi 2 Desember mempertajam antagonisme horizontal. Sebab, problem utama dalam aksi 2 Desember adalah masalah
penegakan hukum dan pemiskinan struktural yang dilakukan oleh pemerintah terhadap buruh serta elemen rakvat Indonesia lainnva.(Hrt/gin)
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap agar aksi unjuk rasa selain Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tidak digelar pada 2 Desember 2016. Misalnya, kata Kapolri, rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok buruh pada hari yang sama.
“Kita harapkan aksi-aksi di luar itu ditunda setelah hari lain. Jangan sampai menganggu kesucian acara ini karena ini memang ibadah. Hal itu disampaikan Kapolri seusai bertemu dengan pihak GNPF MUI di Kantor MUI, Jakarta, Senin (28/11/2016).
“Termasuk ada rencana kegiatan aksi buruh, misalnya. Jangan sampai nanti di sini sedang berzikir, di sebelahnya teriak-teriak. Akan ganggu kesucian ibadah,“ tambah Kapolri.
Namun demikian, himbauan Kapolri tidak menggoyahkan sikap Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk tetap melakukan Mogok Nasional pada 2 Desember 2016. Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal, Mogok Nasional akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa di 20 Provinsi dan 250 Kabupaten/Kota.
“Buruh tetap akan melakukan unjuk rasa nasional pada tanggal 2 Desember. Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF MUI. Namun demikian, tidak kami pungkiri, bahwa ada irisan isu yang sama, yakni terkait dengan tuntutan penjarakan Ahok,” tegas lqbal.
Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, selain persoalan Ahok, persoalan utama aksi buruh adalah menyuarakan agar PP 78/2015 dicabut. Sebagaimana diketahui, saat ini KSPI sedang melakukan Judicial Review terhadap PP 78/2015 di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Iqbal, kurang lebih dari 200 ribu buruh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang akan berunjuk rasa di depan lstana dengan titik kumpul di depan Balaikota DKl Jakarta.
Berbeda dengan GNPF MUI yang akan melakukan aksi hanya sampai usai shalat Jum’at, buruh menegaskan akan melakukan aksi hingga sore hari. “Kami akan aksi hingga sore hari,“ pungkas lqbal.
KSPI juga berharap kepada seluruh rakyat Indonesia agar jangan sampai aksi 2 Desember mempertajam antagonisme horizontal. Sebab, problem utama dalam aksi 2 Desember adalah masalah
penegakan hukum dan pemiskinan struktural yang dilakukan oleh pemerintah terhadap buruh serta elemen rakvat Indonesia lainnva.(Hrt/gin)
0 komentar:
Posting Komentar