Akom.[suroto/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ade Komarudin tidak legowo dengan pencopotan dirinya dari kursi Ketua DPR RI. “Siapa yang legowo?” katanya di Komplek DPR Senayan, Jakarta, hari ini.
Akom, demikian Ade biasa disapa, menuturkan, dirinya tidak mengatakan legowo, melainkan mengucapkan ‘aku rapopo’. Perkataan legowo, ujar Akom, hanya muncul di salah satu media online.
“Saya ini, kan campuran Jawa-Sunda. Semua orang Jawa ngomong gitu (aku rapopo),” ujarnya sambil tersenyum.
Kalimat ‘aku rapopo’ populer karena identik dan sering digunakan oleh Presiden Joko Widodo. “Kalau sering dipakai jadi terkenal dong, saya ikut nebeng, deh,” ucapnya.
Dalam konferensi persnya, Akom mengatakan, ikhlas dan menghormati keputusan DPP Partai Golkar yang akan menggantikannya dengan Setya Novanto. “Saya siap dan ikhlas, saya tawakal kepada Allah. Bahasa selorohnya, aku rapopo. Sekali lagi, aku rapopo. Bahasa Sunda-nya, teu sawios,” katanya tadi malam.
Kalimat ‘aku rapopo’ populer karena identik dan sering digunakan oleh Presiden Joko Widodo. “Kalau sering dipakai jadi terkenal dong, saya ikut nebeng, deh,” ucapnya.
Dalam konferensi persnya, Akom mengatakan, ikhlas dan menghormati keputusan DPP Partai Golkar yang akan menggantikannya dengan Setya Novanto. “Saya siap dan ikhlas, saya tawakal kepada Allah. Bahasa selorohnya, aku rapopo. Sekali lagi, aku rapopo. Bahasa Sunda-nya, teu sawios,” katanya tadi malam.
Saat ini surat pergantian Ketua DPR telah disampaikan oleh DPP Partai Golkar ke pimpinan DPR. Akom menyatakan akan memprosesnya sesuai mekanisme yang berlaku.
Ade mendatangi Komplek Parlemen dengan kendaraan yang berbeda hari ini, Selasa (29/11/2016). Bila biasanya menggunakan mobil dinas khusus Ketua DPR Toyota Crown warna hitam berpelat B 6 RI, kali ini ia datang dengan mobil Toyota Avanza B 1083 RFO.
Sambil tersenyum ia menjelaskan alasannya mengganti mobil. Menurut dia mobil ini biasa digunakannya untuk bolak-balik ke Bekasi dan Karawang. “Ini mau pergi aja, (mobil dinas) masih ada,” katanya.
Akom bercerita, sebelum ke DPR ia izin untuk mengecek kondisi kesehatannya terlebih dahulu. “Disuruh dokter cari second opinion,” ujarnya.
Akom menjabat sebagai Ketua DPR karena menggantikan Setya yang memilih mengundurkan diri. Setya sebelumnya tersandung kasus dugaan pelanggaran kode etik karena mencatut nama Presiden Joko Widodo untuk meminta saham PT Freeport Indonesia.[tb]
0 komentar:
Posting Komentar