Aksi Bela Islam II.[Dok/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Aksi Bela Islam (ABI) jilid III dikumandangkan sepekan lalu oleh GNPF-MUI saat konferensi pers di hadapan wartawan. Terkait hal itu, Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Gerindra mengutarakan agar dalam menyikapi rencana Aksi Bela Islam tersebut jangan sembarang fitnah.
"Justru tuduhan makar membuat suasana tidak kondusif," demikian ungkapnya di Jakarta, Senin (21/11).
Arief berpandangan kalau ABI 3 ini cuma sebuah gerakan moral yang ditujukan pada aparat hukum agar memperlakukan sama pada setiap WNI yang diduga telah menista Agama, yang dikarenakan ada yurispidensinya bagi orang yang diduga menista Agama pasti ditahan sebelum diadili di meja hijau.
"Jadi janganlah gerakan ABI 3 ini dituduh-tuduh sebagai gerakan makar oleh Kapolri. Justru Kapolri sebaiknya mengajak bicara pada pimpinan umat Islam yang akan melakukan gerakan ABI 3," imbuhnya lagi.
Semisalnya dengan meminta mereka untuk tidak turun ke jalan, tapi cukup mengirimkan delegasinya masing-masing ke Mabes Polri untuk meminta keterangan kepada Polri kenapa Ahok tidak Ditahan.
"Jadi tolong dong anak buah Pak Joko Widodo, seperti Kapolri dan Panglima TNI jangan terlalu reaktif dengan gerakan ABI 3," papar Wakil ketua umum Gerindra lagi.
"Karena seyogyanya, mereka juga merupakan rakyat yang harus diayomi dan diperhatikan juga. Ajak lah mereka bicara, bukan malah sedikit-sedikit menilai makar dan makar," tuturnya mengingatkan.
Soalnya, bila diperhatikan dan disadari bahwa aksi turun ke jalan itu sebagai konsekwensi sebuah negara yang demokratis.
Arief berpandangan kalau ABI 3 ini cuma sebuah gerakan moral yang ditujukan pada aparat hukum agar memperlakukan sama pada setiap WNI yang diduga telah menista Agama, yang dikarenakan ada yurispidensinya bagi orang yang diduga menista Agama pasti ditahan sebelum diadili di meja hijau.
"Jadi janganlah gerakan ABI 3 ini dituduh-tuduh sebagai gerakan makar oleh Kapolri. Justru Kapolri sebaiknya mengajak bicara pada pimpinan umat Islam yang akan melakukan gerakan ABI 3," imbuhnya lagi.
Semisalnya dengan meminta mereka untuk tidak turun ke jalan, tapi cukup mengirimkan delegasinya masing-masing ke Mabes Polri untuk meminta keterangan kepada Polri kenapa Ahok tidak Ditahan.
"Jadi tolong dong anak buah Pak Joko Widodo, seperti Kapolri dan Panglima TNI jangan terlalu reaktif dengan gerakan ABI 3," papar Wakil ketua umum Gerindra lagi.
"Karena seyogyanya, mereka juga merupakan rakyat yang harus diayomi dan diperhatikan juga. Ajak lah mereka bicara, bukan malah sedikit-sedikit menilai makar dan makar," tuturnya mengingatkan.
Soalnya, bila diperhatikan dan disadari bahwa aksi turun ke jalan itu sebagai konsekwensi sebuah negara yang demokratis.
"Jadi tenang tenang aja lah saya kok tetap yakin ya bahwa tidak ada yang mau makar terhadap Joko Widodo, karena cost sosial akan sangat besar jika terjadi makar. Kasihan rakyat sekarang sedang susah hidupnya terhimpit ekonomi yang sedang kurang baik," utaranya kembali menjelaskan.
Untuk itulah, mari semua orang orang yang di pemerintahan Joko Widodo untuk cooling down dan selalu berpikir positive tentang setiap gerakan aksi turun ke jalan.
"Kasian Pak Joko Widodo, disibukkan dengan isue makar dan kudeta yang padahal itu semua cuma gossip yang dibuat oleh sebuah informasi yang meyesatkan. Aksi Bela Islam hanya bertujuan Untuk Marwah Islam yang diduga dinistakan oleh seorang kepala daerah," tutupnya.[Nicholas]
0 komentar:
Posting Komentar