RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - – Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump telah menunjuk purnawirawan Letnan Jenderal Michael Flynn yang juga dikenal luas sebagai sosok anti-Muslim untuk menempati jabatan Penasihat Keamanan Nasional, 18 November 2016.
Flynn pernah menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pertahanan di bawah Presiden Barack Obama selama dua tahun hingga ia mengumumkan pensiun dini pada April 2014.
Flynn dilaporkan didorong keluar dari posisinya karena kritik vokalnya tentang penanganan administrasi perang melawan Al-Qaeda.
Setelah pensiun, ia secara teratur muncul di saluran berita RT milik Rusia sebagai pengamat dan bahkan mengambil bagian dalam jaringan gala ulang tahun di Moskow pada tahun 2015.
Purnawirawan jenderal bintang tiga itu pernah menyebut Islam sebagai “kanker” dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.
Flynn juga telah menyebarkan pandangan Islamofobianya ke Twitter. Pada Februari lalu ia menulis, “Takut kepada Muslim adalah RASIONAL: silakan teruskan ini kepada orang lain: fakta ketakutan tidak ada pertanyaan…”
Flynn telah menjadi penasehat dekat Trump selama kampanye presiden dan telah bekerja dengan dia dalam masalah keamanan nasional selama masa transisi.
Pengangkatannya akan membuatnya menjadi salah satu orang yang paling kuat di pemerintahan AS dan memberinya pengaruh yang sangat besar atas Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan CIA.
Penasihat Keamanan Nasional adalah jabatan yang tidak memerlukan persetujuan Senat. Pekerjaannya berbasis di Gedung Putih dan akan memiliki akses yang sering kepada presiden.
Namun, belum jelas apakah Flynn telah resmi menerima posisi itu. (MINA)
Flynn pernah menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pertahanan di bawah Presiden Barack Obama selama dua tahun hingga ia mengumumkan pensiun dini pada April 2014.
Flynn dilaporkan didorong keluar dari posisinya karena kritik vokalnya tentang penanganan administrasi perang melawan Al-Qaeda.
Setelah pensiun, ia secara teratur muncul di saluran berita RT milik Rusia sebagai pengamat dan bahkan mengambil bagian dalam jaringan gala ulang tahun di Moskow pada tahun 2015.
Purnawirawan jenderal bintang tiga itu pernah menyebut Islam sebagai “kanker” dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.
Flynn juga telah menyebarkan pandangan Islamofobianya ke Twitter. Pada Februari lalu ia menulis, “Takut kepada Muslim adalah RASIONAL: silakan teruskan ini kepada orang lain: fakta ketakutan tidak ada pertanyaan…”
Flynn telah menjadi penasehat dekat Trump selama kampanye presiden dan telah bekerja dengan dia dalam masalah keamanan nasional selama masa transisi.
Pengangkatannya akan membuatnya menjadi salah satu orang yang paling kuat di pemerintahan AS dan memberinya pengaruh yang sangat besar atas Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan CIA.
Penasihat Keamanan Nasional adalah jabatan yang tidak memerlukan persetujuan Senat. Pekerjaannya berbasis di Gedung Putih dan akan memiliki akses yang sering kepada presiden.
Namun, belum jelas apakah Flynn telah resmi menerima posisi itu. (MINA)
0 komentar:
Posting Komentar