Rehabilitasi Sungai Cidurian.[Adhi/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, BANTEN - Paket kegiatan Besar Wilayah Sungai Ciujung Cidanau Cidurian Irigasi Dan
Rawa II (BBWSC3 IR-II) Banten Tahun 2016 senilai Rp. 18.369.551.000,-
(Delapan belas milyar tiga ratus enam puluh sembilan juta lima ratus
lima puluh satu ribu rupiah) Rehabilitasi Saluran Induk Cidurian DI
Cidurian, melintasi Pasar Gembong, Kabupaten Tangerang disoroti.
PT. Telaga Pasir Kuta selaku kontraktor pemenang dengan nomor kontrak, HK.02.03/PPK-IR.RW-II/BBWSC-3/08/2016 diduga kerjakan asal jadi. Pengurangan kuantitas kegiatan nampak seolah terbiaskan namun sekilas pandang tak luput menuai tanya.
PT. Telaga Pasir Kuta selaku kontraktor pemenang dengan nomor kontrak, HK.02.03/PPK-IR.RW-II/BBWSC-3/08/2016 diduga kerjakan asal jadi. Pengurangan kuantitas kegiatan nampak seolah terbiaskan namun sekilas pandang tak luput menuai tanya.
Pemasangan baru dan rehabilitasi Turap / Linning dasar tanpa adukan semen, juga dugaan kurangnya kubikasi tanah kerukan pada saluran irigasi kegiatan alat berat yang dikerjakan tidak maksimal, belum lagi pada poin aktifitas lain menambah tanya pelaku aktifis pembangunan dan sosial kontrol.
Menanggapi hal itu, PPK IR-II BBWSC3 M. Irhan beberapa waktu kepada awak media mengatakan bahwa hal tersebut menurutnya jelas dianggap tidak sesuai.
"Dasar turap sudah jelas pada gambar dijelaskan haruslah memiliki dasar, lebar tebalnya 30 Cm, begitu juga dengan kondisi rehabilitasinya haruslah dibongkar seluruhnya dan bukan hanya diganti atau ditambal yang rusaknya saja ", Katanya.
Ditanya soal dugaan kurangnya hasil pada progress rehabilitasi saluran yang menggunakan alat berat, M. Irhan menambahkan kondisi tersebut dihitung berdasarkan kubikasi tanah (Disposal) dan berjalannya fungsi saluran.
"Tentunya galian tanah endapan pada saluranlah yang terhitung berdasarkan kubikasi tumpukan tanah diatasnya. Selain itu, hal tersebut berguna untuk mengembalikan fungsi saluran agar air bisa sampai dari hulu ke hilir. Segera kami akan tinjau ke lokasi dan membenahinya lebih lanjut, bila perlu akan kami panggil ", Tambahnya.
Kondisi tersebut rupanya tak luput dari sorotan masyarakat Tangerang juga aktifis pemerhati pembangunan, Dimas AM. Menurutnya kegiatan itu banyak yang kerjakan seperti akal-akalan, dan segala bentuk pengurangan kuantitas sama saja dengan korupsi.
"Kurangnya pengawasan dinilai menjadi salah satu acuan dimana kegiatan tersebut menjadi sorotan. Jangan karena H. Muslihat itu dianggap Pensiunan BBWSC3 bisa akal-akalan dengan teorinya sendiri. Bila perlu akan saya tunjukan di hadapan, kontraktor, pengawas konsultan dan pihak berwenang atas kecurangan dalam mengurangi ketebalan pada dinding Turap ", Tuturnya.
Selain daripada itu Dimas AM berharap agar paket kegiatan yang dimenangkan oleh PT. Telaga Pasir Kuta tersebut diCrossCheck secara mendalam sebelum dilakukan pembayaran tahapan pencairan.
"Jangan dulu dibayarkan sebelum mengetahui hasil pekerjaan yang sebenarnya. Bukan hanya pihak konsultan semata, pihak pengawas BBWSC3, PPK IR-II dan Satker. Bahkan Kepala BBWSC3 hingga Dirjen pada Kementerian PUPERA segera tinjau kondisinya ", Tutupnya.(Adhisn)
0 komentar:
Posting Komentar