RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA
- Mewakili kaum Buruh, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) Said Iqbal menyatakan aksi pada 2 Desember 2016 merupakan
aksi damai, bukan bertujuan melakukan perbuatan makar.
Hingga itu 'statement' aparat keamanan yang menyatakan, “Aksi 2 Desember
adalah makar, sangat berlebihan”, demikian ungkap Iqbal berdasarkan keterangan pers, Kamis (24/11)
2016. Jakarta.
“Hal ini menunjukan arogansi
kekuasaan dan kekuatan, dan hanya bertujuan membungkam suara masyarakat
sipil termasuk kaum buruh,” cetus Iqbal.
Oleh
karenanya, ke depan nanti sambung Said Iqbal menambahkan bahwa buruh
ingin menyatakan bahwa mogok nasional kaum buruh akan tetap dilaksanakan
pada 2 Desember di 20 propinsi serentak dan untuk aksi ratusan ribu
buruh se-Jabodetabek akan dipusatkan di Istana Negara, surat
pemberitahuan mogok nasional sudah diterima resmi oleh mabes polri dari 4
hari yg lalu.
“Issue
Mogok Nasional tetap, yaitu : Cabut PP no 78/2015, Naikan ump/umk
15%-20%, Penjarakan Ahok, yang diberi gelar oleh buruh sebagai bapak
upah murah - bapak tukang gusur orang kecil - bapak penista agama dan
dugaan korupsi RS Sumber Waras-Reklamasi-lahan cengkareng, demi tegaknya
supremasi hukum,” tandasnya.[Nicholas]
0 komentar:
Posting Komentar