Latest News
Sabtu, 26 November 2016

Pengadaan Meubelair Di Kemenristekdikti Berpotensi Rugikan Negara.

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - CBA (Center For Budget Analysis) mencium aroma sudah ada indikasi potensi kerugian negara pengadaan meubelair fiktif, yang dikarenakan kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp.94.491.309 yang secara jelas hal ini sudah melanggar peraturan presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa Pemerintah.

Pengadaan meubelair fiktif, berdasarkan data CBA (Center For Budget Analysis), menurut Uchok Sky Khadafi selaku Direktur CBA dirasa terkait issue suap untuk pemilihan rektor di perguruan tinggi, yang sampai sekarang isu suap tersebur, belum ditindaklanjuti oleh aparat hukum, sampainya pada redaksi radarindonesianews.com di Jakarta via selular, Jumat (25/11).

"Begitu saja lenyap ditelan aksi aksi demo yang menuntut Ahok agar dijadikan tersangka, dan juga harus ditahan oleh polisi. Padahal, isu suap untuk pemilihan rektor, sudah keterlaluan memalukan, dan suapnya, sudah terjadi dalam bentuk penyerahan duit," tukasnya lebih lanjut.

"Namun sampai sekarang isu suap tersebur, belum ditindaklanjuti oleh aparat hukum," ungkapnya yang menyampaikan pdahal, nominal yang diserahkan, besarannya bervariasi antara 1.5 miliar sampai 5 miliar rupiah.

Tapi, sambung Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi mengemukakan yang nama duit dilingkungan Kemenristekdikti (kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), tidak mengenal atau membedakan antara miliaran atau puluhan juta rupiah. "Yang jelas, jangankan duit miliaran, anggaran dalam puluhan juta juga bisa "diembat" dengan seenak saja. Ini sangat berpotensi merugikan negara, " bebernya lagi.

Singkat cerita, perlu diketahui asal mula serta ceritanya, yaitu pada tahun 2015 pada satuan di lingkungan kemenristekdikti punya pekerjaan pengadaan Meubelair di kantor kopertis wilayah XIII Banda Aceh dengan anggaran sebesar Rp.198.388.000. 

"Pengadan meubelair ini punya potensi kerugian negara sebesar Rp.53.090.909 karena  kekurangan volume pekerjaan, alias fiktif. Seperti meubelair  model siga Ws 2S White Oak sejumlah 5 set, dan Siga WS Ext 2S White Oak sejumlah 5 set," urainya.

Selain ini, papar Uchok Sky, bahwa pada tahun 2015 dirjen SDID (Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi) melakukan pengadaan Meubelair sebesar Rp.195.580.000, dengan jangka waktu pekerjaan 10 hari kalender dan pengadaan meubelair di dirjen SDID juga punya modus yang sama dengan kantor kopertis wilayah XIII Banda Aceh. dimana kekurangan volume pekerjaannya atau "meubelair fiktifnya" punya potensi kerugian negara sebesar Rp.41.400.400 untuk sebanyak 9 unit dari kesepakatan volume kontrak sebanyak 13 unit.[Nicholas].

  • Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Pengadaan Meubelair Di Kemenristekdikti Berpotensi Rugikan Negara. Rating: 5 Reviewed By: radarindonesianews.com