Rachmawati Soekarnoputri.[Dok/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Rachmawati Soekarnoputri menggagas pertemuan tokoh nasional pada 20 November mendatang. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas kondisi terkini Indonesia
"Pada tanggal 20 November kami akan mengadakan suatu pertemuan dalam rangka membicarakan kondisi situasi yang sekarang terjadi. Jadi kita sedang merapatkan barisan," kata Rachmawati kepada wartawan di kediamannya, Jl Jati Padang, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2016).
Rencana pertemuan ini dibahas Rachmawati bersama Syahganda Nainggolan, mantan anggota DPD Poppy Dharsono, mantan anggota DPR Djoko Edhi S Abdurrahman.
Namun Rachmawati tak menyebut gamblang bahasan pada pertemuan 20 November. Kepada wartawan, dia menyoroti demo 4 November terkait penegakan hukum yang disebut sejumlah pihak lambat atas laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Umat muslim menuntut keadilan terhadap perlakuan pemerintah, tapi tidak dipedulikan. Ini indikator ada kerusakan negara yang dialami," sambungnya.
Baginya penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi kunci penting menjawab keraguan publik. "Kita lihat bagaimana. Problem kita kan hukum berpihak seperti pisau. Tajam ke bawah tumpul ke atas," sambungnya.
Mengenai kabar adanya demo lanjutan 4 November, Rachmawati menegaskan agar aksi tetap tertib. "Nanti Tanggal 25 ada aksi, tapi saya sudah bicara dengan Pak Habib Rizieq. Apapun yang terjadi, kembali ke UUD 45 Pancasila dan NKRI," kata Rachmawati.[har/gin]
"Pada tanggal 20 November kami akan mengadakan suatu pertemuan dalam rangka membicarakan kondisi situasi yang sekarang terjadi. Jadi kita sedang merapatkan barisan," kata Rachmawati kepada wartawan di kediamannya, Jl Jati Padang, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2016).
Rencana pertemuan ini dibahas Rachmawati bersama Syahganda Nainggolan, mantan anggota DPD Poppy Dharsono, mantan anggota DPR Djoko Edhi S Abdurrahman.
Namun Rachmawati tak menyebut gamblang bahasan pada pertemuan 20 November. Kepada wartawan, dia menyoroti demo 4 November terkait penegakan hukum yang disebut sejumlah pihak lambat atas laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Umat muslim menuntut keadilan terhadap perlakuan pemerintah, tapi tidak dipedulikan. Ini indikator ada kerusakan negara yang dialami," sambungnya.
Baginya penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi kunci penting menjawab keraguan publik. "Kita lihat bagaimana. Problem kita kan hukum berpihak seperti pisau. Tajam ke bawah tumpul ke atas," sambungnya.
Mengenai kabar adanya demo lanjutan 4 November, Rachmawati menegaskan agar aksi tetap tertib. "Nanti Tanggal 25 ada aksi, tapi saya sudah bicara dengan Pak Habib Rizieq. Apapun yang terjadi, kembali ke UUD 45 Pancasila dan NKRI," kata Rachmawati.[har/gin]
0 komentar:
Posting Komentar