RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Pasca ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama, Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Kokoh Ahok diimbau lebih berhati-hati dalam melontarkan pernyataan.
Rabu (16/11/2016), Ahok menyindir Presiden keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ahok menilai seseorang yang melontarkan ucapan lebaran kuda juga bisa dijerat pasal penistaan agama.
Seperti diketahui, SBY pada jumpa pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 2 November 2016 mengatakan jika tuntutan masyarakat pada demonstrasi 4 November 2016 tidak didengar pemerintah maka sampai lebaran kuda bakal ada unjuk rasa.
Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Bahri Anshori mengatakan, seorang pemimpin harus berhati-hati dalam melontarkan pernyataan. Menjaga ucapan penting agar tidak membuat masyarakat bimbang atau polemik.
“Sejauh ini kan Ahok enggak terkontrol, itu yang membuat masyarakat gemas, tidak sabar,” kata anggota Komisi I DPR ini.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Masyarakat perlu diberikan pemahaman agar menghormati proses hukum yang dilakukan aparat. “Terlalu murah isu Ahok membuat bangsa terpecah-pecah,” katanya.[TB]
Rabu (16/11/2016), Ahok menyindir Presiden keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ahok menilai seseorang yang melontarkan ucapan lebaran kuda juga bisa dijerat pasal penistaan agama.
Seperti diketahui, SBY pada jumpa pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 2 November 2016 mengatakan jika tuntutan masyarakat pada demonstrasi 4 November 2016 tidak didengar pemerintah maka sampai lebaran kuda bakal ada unjuk rasa.
Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Bahri Anshori mengatakan, seorang pemimpin harus berhati-hati dalam melontarkan pernyataan. Menjaga ucapan penting agar tidak membuat masyarakat bimbang atau polemik.
“Sejauh ini kan Ahok enggak terkontrol, itu yang membuat masyarakat gemas, tidak sabar,” kata anggota Komisi I DPR ini.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Masyarakat perlu diberikan pemahaman agar menghormati proses hukum yang dilakukan aparat. “Terlalu murah isu Ahok membuat bangsa terpecah-pecah,” katanya.[TB]
0 komentar:
Posting Komentar