Latest News
Senin, 14 November 2016

Rachmawati Soekarnoputri: Pemerintahan Saat ini Sudah Liberal Kapitalistik

Rachmawati Soekarnoputri (ketiga dari kanan) bersama Poppy Dharsono, Syahganda dan Djoko Edy.[Nicholas/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - selang dua hari peringatan Hari Pahlawan, Sabtu (12/11), Rachmawati Soekarnoputri, putri Presiden RI Pertama mengadakan pertemuan dengan aktivis Syahganda Nainggolan, mantan anggota DPR RI komisi III Djoko Edi, dan desainer Poppy Darsono di kediamannnya, jalan Jatipadang Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu lanjut Rachmawati,  membahas dan menyoroti problematika sosial-politik, budaya, hankam yang acap kali dirasa tidak pernah ada problem solving oleh Pemerintahan Jokowi selama ini.
 
"Statemen dan komentar saya sudah tersiar dimana-mana terkait hutang Mega triliun, korupsi BLBI, banyak sekali problem sosial-politik, budaya, hankam yang tak pernah ada problem solving Pemerintahan Jokowi," ujar Rachmawati.

Maka itulah tambah Rachma perlu merapatkan barisan, soalnya kita tetap bertahan, dan jelas terbuka bahwa kita pada garis Pancasila, UUD45, dan NKRI Harga Mati. Nah, pada tanggal 20 nantil akan ada pertemuan di kampus Universitas Bung Karno di Jalan Kimia Jakarta Pusat.

Rachma menilai Pemerintahan saat ini,  sudah liberal kapitalistik. Bahkan menurut pandangannya jelas nampak pada konstitusi saat ini, di mana UUD45 dirubah/amandemen oleh Pemerintahan ketika itu sebanyak empat (4) kali.

Rachmawati Soekarnoputri menyampaikan hal itu di hadapan awak media usai melakukan pertemuan dengan aktivis senior Syahganda Nainggolan (pengamat sosial dari Sabang Merauke Circle), mantan anggota DPR Joko Edi (praktisi Hukum), dan Poppy Darsono (pelaku bisnis/pengusaha)

"Kalau kami tidak berfikir ke sana, tidak melakukan penyelamatan bangsa, maka itu pasca aksi damai 411, saya diminta teman-teman untuk mengundang tokoh-tokoh politik revolusioner pada 20 November di UBK nanti," ungkap Rachmawati kepada media.

Syahganda Nainggolan, aktivis yang juga pengamat sosial menyoroti kondisi  kebangsaan dan kenegaraan kekinian, tak hanya soal kasus penistaan agama, namun juga mengkritisi pemerintah terkait kasus hukum, terutama BLBI.

"Perubahan UUD 1945 menjadi liberal itu problem hulunya dan penistaan agama itu hilirnya. Soalnya, Ibu Rachma yang merupakan perwakilan dari tokoh Nasionalis. Kalangan nasionalis resah, di mana kita berupaya sebelum aksi 411 lalu menghadap ke Habib Rizieq agar jangan sampai keluar dari Pancasila dan UUD45," ungkap Syahganda.
 
Nantinya, lanjut Syahganda, Bu Rachmawati ini dituntut untuk memimpin kaum Nasionalis. Kalau di atas 2-3 juta itu Revolusi, maka itu pada 20 November ini akan mengundang tokoh-tokoh senior  Nasionalis Revolusioner, di mana akan berupaya bergandengan tangan dengan kelompok Islam.

"Kita setting waktu 2 minggu, putusannya apa? Ini adalah kekuatan Allah, ini kekuatan kaum marheins, dimana dalam siaran persnya bu Rachma akan menjelaskan Ahok ini keterwakilan dari kaum Kapitalis. Pancasila harga mati, NKRI Harga Mati, Bhinekka Tunggal Ika dalam Frame NKRI," tandasnya."[Nicholas]
  • Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Rachmawati Soekarnoputri: Pemerintahan Saat ini Sudah Liberal Kapitalistik Rating: 5 Reviewed By: radarindonesianews.com