ilustrasi |
RADARINDONESIANEWS.COM, JEMBER - Hasil produksi kopi yang dihasilkan oleh Perusahaan Daerah Perkebunan Kab Jember yang diduga hilang mendapat respon positif dari Plt Direktur PDP Jember, ahkan beliau akan memperketat pengawasan didalam internal perusahaan dan hasilnya hingga saat ini sudah ada beberapa orang yang sudah diperiksa.
hasil produksi yang berupa kopi yang diduga hilang ternyata terjadi sejak bulan Januari hingga bulan Juni tahun 2016,
Plt Direktur PDP Jember, Tamrin saat ditemui radarindonesianews.com di ruangannya mengatakan, kejadianya justru bulan Januari hingga bulan Juni tapi kita tidak perlu mencari siapa yang salah sebab disitu disinyalir tidak ada persamaan admintrasi antara pengolahan dan penjualan.
Persoalan tentang dugaan hilangnya kopi yang merupakan hasil produksi Perusahaan Daerah Perkebunan hingga saat ini belum mempunyai titik temu, mungkin masih belum menemukan bukti yang kuat.
Sementara mantan Plt Direktur PDP Jember, Mirvanu saat ditemui radarindonesianews.com di kediamannya enggan berkomentar namun beliau mengatakan, "tunggu saja saat hearing di DPRD". Sedangkan Mantan Direktur PDP, Jatmiko saat di temui di kediamannya terlihat pintu rumah beliu tampak tertutup.
"Sejak kejadian itu kami mencoba menertibkan,alhamdulillah mulai bulan Juli hingga sekarang sudah tertib." Tamrin menambahkan.
Tampaknya polemik di tubuh PDP Jember, mulai dulu hingga saat ini seakan akan tidak pernah usai, sebelum isu mengenai hilangnya hasil produksi yang diduga sebanyak 11 ton, PDP Jember sempat diterpa peroalan tentang hilangnya hasil produksi karet, kemudian dilanjutkan dengan tuntutan buruh yang menginginkan kenaikan upah.
Entah peroalan apalagi yang akan mencuat ke permukaan setelah persoalan kopi kahyangan selesai.(JK)
hasil produksi yang berupa kopi yang diduga hilang ternyata terjadi sejak bulan Januari hingga bulan Juni tahun 2016,
Plt Direktur PDP Jember, Tamrin saat ditemui radarindonesianews.com di ruangannya mengatakan, kejadianya justru bulan Januari hingga bulan Juni tapi kita tidak perlu mencari siapa yang salah sebab disitu disinyalir tidak ada persamaan admintrasi antara pengolahan dan penjualan.
Persoalan tentang dugaan hilangnya kopi yang merupakan hasil produksi Perusahaan Daerah Perkebunan hingga saat ini belum mempunyai titik temu, mungkin masih belum menemukan bukti yang kuat.
Sementara mantan Plt Direktur PDP Jember, Mirvanu saat ditemui radarindonesianews.com di kediamannya enggan berkomentar namun beliau mengatakan, "tunggu saja saat hearing di DPRD". Sedangkan Mantan Direktur PDP, Jatmiko saat di temui di kediamannya terlihat pintu rumah beliu tampak tertutup.
"Sejak kejadian itu kami mencoba menertibkan,alhamdulillah mulai bulan Juli hingga sekarang sudah tertib." Tamrin menambahkan.
Tampaknya polemik di tubuh PDP Jember, mulai dulu hingga saat ini seakan akan tidak pernah usai, sebelum isu mengenai hilangnya hasil produksi yang diduga sebanyak 11 ton, PDP Jember sempat diterpa peroalan tentang hilangnya hasil produksi karet, kemudian dilanjutkan dengan tuntutan buruh yang menginginkan kenaikan upah.
Entah peroalan apalagi yang akan mencuat ke permukaan setelah persoalan kopi kahyangan selesai.(JK)
0 komentar:
Posting Komentar