RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Candi Ratu Boko, kompleks Candi yang bentuknya lebih menyerupai
kompleks Keraton ini, terletak di dusun Samberwatu (Desa Sambirejo)
dan dusun Dawung (Desa Bokoharjo) kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta.
Area Candi Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 hektare. Kompleks Ratu Boko sendiri untuk pertama kali ditemukan oleh Van Boeckholtz pada 1790. Selanjutnya pada penelitian tahun 1915 oleh FDK Bosch dalam laporan berjudul Keraton van Ratoe Boko, Bosch menimpulkan, situs Ratu Boko merupakan sebuah keraton.
Sejarah pendirian dan penggunaan bangunan di kompleks Ratu Boko antara lain dapat diketahui dari Prasasti yang ditemukan di kompleks ini. Berdasarkan sumber Prasasti Walaing yang berangka tahun 792 Masehi, berisi tentang peringatan pendirian Abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran.
Berdasarkan struktur bangunan dan prasasti yang ditemukan, kompleks Ratu Boko awalnya adalah sebuah wihara untuk pendeta Buddha yang bernama Abhayagiri. Selanjutnya pada tahun 856 Masehi, kompleks tersebut difungsikan sebagai keraton oleh Rakai Walaing Pu Khumbayoni yang beragama Hindu. Oleh karena itu tidak mengherankan bila unsur agama Hindu dan Buddha tampak bercampur di bangunan ini.
Dominasi temuan berupa Candi di Jawa, membuat banyak kalangan masih belum satu pendapat atas fungsi Ratu Boko, apalagi dalam situs Ratu Boko juga ditemukan bangunan yang memiliki fungsi ritual. Namun tatkala orang menelusuri Kompleks Ratu Boko dan berdiri di Gapura yang terdapat pada Kompleks Ratu Boko, nuansa Keraton seperti tidak terelakkan, apalagi juga terdapat kolam pemandian di dalamnya. Tidak salah jika banyak yang beranggapan bahwa situs Ratu Boko lebih menyerupai kompleks keraton. Dilihat dari pola peletakan bangunan, bisa jadi dugaan tersebut benar.
Keunikan yang makin menguatkan dugaan, bahwa Kompleks Situs Ratu Boko difungsikan sebagai keraton atau kompleks hunian adalah sejumlah umpak serta batur-batur dari batu andesit di kompleks ini, mengindikasikan bahwa dahulu bangunan yang berdiri di atasnya terbuat dari bahan kayu. Sekilas dari yang ada di situs ini, maka akan jelas terbayangkan di dalam imajinasi, terdapat kemegahan masa lalu yang pernah ada di situs ini berikut legenda yang melingkupinya.[TB]
Area Candi Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 hektare. Kompleks Ratu Boko sendiri untuk pertama kali ditemukan oleh Van Boeckholtz pada 1790. Selanjutnya pada penelitian tahun 1915 oleh FDK Bosch dalam laporan berjudul Keraton van Ratoe Boko, Bosch menimpulkan, situs Ratu Boko merupakan sebuah keraton.
Sejarah pendirian dan penggunaan bangunan di kompleks Ratu Boko antara lain dapat diketahui dari Prasasti yang ditemukan di kompleks ini. Berdasarkan sumber Prasasti Walaing yang berangka tahun 792 Masehi, berisi tentang peringatan pendirian Abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran.
Berdasarkan struktur bangunan dan prasasti yang ditemukan, kompleks Ratu Boko awalnya adalah sebuah wihara untuk pendeta Buddha yang bernama Abhayagiri. Selanjutnya pada tahun 856 Masehi, kompleks tersebut difungsikan sebagai keraton oleh Rakai Walaing Pu Khumbayoni yang beragama Hindu. Oleh karena itu tidak mengherankan bila unsur agama Hindu dan Buddha tampak bercampur di bangunan ini.
Dominasi temuan berupa Candi di Jawa, membuat banyak kalangan masih belum satu pendapat atas fungsi Ratu Boko, apalagi dalam situs Ratu Boko juga ditemukan bangunan yang memiliki fungsi ritual. Namun tatkala orang menelusuri Kompleks Ratu Boko dan berdiri di Gapura yang terdapat pada Kompleks Ratu Boko, nuansa Keraton seperti tidak terelakkan, apalagi juga terdapat kolam pemandian di dalamnya. Tidak salah jika banyak yang beranggapan bahwa situs Ratu Boko lebih menyerupai kompleks keraton. Dilihat dari pola peletakan bangunan, bisa jadi dugaan tersebut benar.
Keunikan yang makin menguatkan dugaan, bahwa Kompleks Situs Ratu Boko difungsikan sebagai keraton atau kompleks hunian adalah sejumlah umpak serta batur-batur dari batu andesit di kompleks ini, mengindikasikan bahwa dahulu bangunan yang berdiri di atasnya terbuat dari bahan kayu. Sekilas dari yang ada di situs ini, maka akan jelas terbayangkan di dalam imajinasi, terdapat kemegahan masa lalu yang pernah ada di situs ini berikut legenda yang melingkupinya.[TB]
0 komentar:
Posting Komentar